Kamis, 16 Februari 2012

Pangdam: NKRI Harga Mati di Papua


Metrotvnews.com, Timika: Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Erfi Triassunu menegaskan, kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Papua adalah "harga mati". Tak bisa ditawar.

Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih,
Mayjen TNI Erfi Triassunu 
"Jadi, jangan coba berfikir untuk memisahkan diri dari NKRI. Siapa yang ingin memisahkan diri dari NKRI akan berhadapan dengan TNI," kata Erfi di Timika, Rabu (15/2).

Ia mengatakan, saat ini kekuatan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) masih tetap ada. Mereka ingin memisahkan diri dari NKRI dalam tiga front, yaitu front bersenjata, klandestin, dan front politik.

Menurut Erfi, selama ini tentara yang bertugas di Papua terus berupaya melakukan pendekatan persuasif kepada kelompok OPM dengan merangkul sejumlah tokohnya untuk kembali ke masyarakat untuk bersama-sama membangun Papua.


Kodam XVII/Cenderawasih beberapa waktu lalu melakukan kegiatan Bhakti TNI terlama di Kabupaten Puncak Jaya yaitu sekitar empat bulan. Selama kegiatan itu, TNI berupaya melakukan pendekatan kepada kelompok OPM di wilayah setempat untuk "turun gunung".

Menurut pengakuan Pangdam XVII/Cenderawasih, sebagian pentolan OPM bersedia kembali ke tengah masyarakat, namun sebagian yang lain masih berkeras untuk terus memperjuangkan ideologi mereka.

Mayjen Erfi Triassunu mengatakan TNI terus mendukung dan mendorong percepatan pembangunan di Papua dan Papua Barat melalui pembentukan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) agar dua provinsi ujung timur Indonesia itu bisa sejajar dengan provinsi lainnya.

"Saya ikut sidang kabinet di Istana Negara saat pembentukan UP4B. Kita siap mendukung proses itu untuk mendorong percepatan pembangunan di semua aspek di Papua," kata Erfi.

 Sebagai bentuk dukungan untuk mendorong percepatan pembangunan di Papua dan Papua Barat, TNI akan terlibat dalam bidang pendidikan dan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat setempat. Para Babinsa akan ditatar untuk menjadi guru di kampung-kampung pedalaman dan terpencil.

Sedangkan di bidang kesehatan, dokter-dokter TNI akan turut terlibat dalam melaksanakan program pengobatan massal terutama di wilayah-wilayah terpencil yang jauh dari pusat layanan kesehatan.

 Selain itu, di bidang pembangunan infrastruktur jalan raya, Detasemen Sipur TNI siap membantu membuka jalan terobosan sehingga dapat memudahkan akses masyarakat dari kampung ke kampung. "Itu yang sedang kita koordinasikan, sehingga nantinya siapa berbuat apa," jelas Erfi.(Ant/ICH).
-------------------------------------
 WEST PAPUA ARMY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar